Indonesia yaitu negara dengan berjuta tradisi. Via itu kelihatan dari tipe makanannya yang mana amat beragam, malah di setiap daerah terdapat makanan khasnya tersendiri. Bermacam-macam makanan yang ada di Indonesia ini juga menjadi salah satu tenaga tarik pelancong. Oleh sebab itu, tak heran kalau pelancong datang pada daerah tertentu sebab berharap mencicipi makanan khas daerah tersebut. Memandang fenomena ini, sektor masakan Indonesia memiliki kesempatan dan andil besar dalam sektor pariwisata dan amat perlu untuk dipromosikan. Selain itu, sektor industri masakan Indonesia ini juga memiliki andil yang amat besar terhadap PDB (Produk Dalam Bruto). Dari keenam belas subsektor ekonomi kreatif, sektor masakan menempati urutan pertama dalam memberikan kontribusi yang dominan terhadap PDB yaitu sebesar 41% (Wibawati & Prabhawati, 2021).
Makanan yang menjadi salah satu keperluan pokok manusia mewujudkan industri masakan ini yaitu sebuah ide usaha untuk banyak orang. Sentra redaksi kompasiana, Kurniawan (2022) menulis bahwa di Indonesia sendiri banyak kita temui daerah makan, baik di pedesaan braxtonatlakenorman.com atau perkotaan, di pinggir jalan atau pusat perbelanjaan dan gedung tinggi yang menjual beragam tipe makanan yang amat variatif. Data pada tahun 2019 berdasarkan laporan BPS (Badan Selain Statistik) menunjukkan angka sebesar 3,9 juta usaha mikro dan kecil yang bergerak di industri masakan di Indonesia. Via ini menandakan bahwa sektor masakan memiliki imbas yang amat besar. Selain menjadi keperluan pokok manusia, industri masakan ini juga menjadi ladang usaha masyarakat Indonesia.
Baca Juga : 4 Kulier Yang Berbahan Dasar Cumi Dari Mancanegara Yang Bisa Jadi Referensi Memasak
Dari penjelasan di atas karenanya sektor industri masakan yang memiliki peran penting ini amat perlu diupayakan, dilindungi, dan dipromosikan. Selain promosi dan upaya yang maksimal karenanya kita bisa mengenalkan keunikan masakan atau makanan khas Indonesia terhadap dunia. Via tersebut bisa memperkuat identitas tradisi kita. Selain itu, dengan mempromosikan industri masakan ini kita sama dengan menunjang pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor makanan. Via ini juga akan mewujudkan imbas baik yang lainnya yaitu mewujudkan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan menggerakkan roda perekonomian lokal. Selain menguntungkan untuk pemilik usaha masakan, dengan mempromosikan industri masakan ini kita juga akan memberdayakan petani lokal sebab banyak masakan Indonesia yang memakai bahan-bahan lokal dan petani lah yang menjadi penyuplai bahan-bahan utama tersebut untuk industri masakan.
Promosi
Di era digitalisasi ini banyak sekali sistem mudah dalam mempromosikan industri masakan, salah satunya dengan konten kreatif. Banyak ketika ini kita jumpai food vlogger yang menjadi ide orang untuk mencoba suatu makanan. Kreatif pekerjaan baru ini cukup berimbas pada industri masakan sebab setiap food vlogger senantiasa memproduksi konten yang menarik, pengemasan konten sekali-sekali hingga membikin “ngiler” orang yang memandangnya sehingga penonton berbondong-bondong datang ke resto atau daerah makan yang masuk konten tersebut. Mudahnya akses promosi di era digitalisasi ini perlu memperoleh perhatian sebab tak semua kemudahan cuma berimbas positif saja. Video yang timbul dari para food vlogger ini pasti bisa dipandang oleh semua lapisan masyarakat sehingga perlu perlindungan untuk industri masakan agar makanan khas Indonesia yang mulai dikenal masyarakat luas ini tak diakuisisi atau ditiru oleh negara lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelestarian dan perlindungan tradisi untuk warisan masakan agar tak sirna.
Via yang menjadi penting untuk dipandang dalam hal melindungi industri masakan ini yaitu Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dengan memutuskan perlindungan yang kuat terhadap hak kekayaan intelektual. Pengusaha masakan Indonesia akan lebih cakap memperoleh manfaat ekonomi dari lapangan kerja dan penemuan yang mereka ciptakan. Terdapat beberapa tipe Hak Kekayaan Intelektual yang bisa membantu pelaku usaha yang berada di sektor industri masakan, yaitu dengan desain industri dan merek atau brand (Kurniawan, 2022). Dengan promosi yang tak melupakan perlindungan untuk industri masakan Indonesia. secara tak segera kita melindungi resep-resep tradisional serta makanan khas yang menjadi tenaga tarik pelancong.
Selain dengan sistem promosi dan perlindungan, mengembangkan pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu hal yang penting. Membangun sebuah Industri masakan yang kreatif di era digitalisasi ini, tak cuma memanfaatkan media yang berbasis dunia online saja. , perlu adanya dukungan infrastruktur seperti memanfaatkan ruang publik menjadi kawasan festival masakan. Sehingga kawasan tersebut bisa menjadi destinasi wisata baru khusus masakan khas Indonesia. Justru hal tersebut akan mengundang banyak pelancong untuk berkunjung dan menikmati beragam masakan yang ada. Secara tak segera ini juga meningkatkan perekonomian para pelaku usaha masakan di kawasan tersebut.
Kreativitas dan Industri masakan kreatif yaitu ketika pelaku usaha dari industri tersebut memanfaatkan kreativitas dan inovasinya yang ada untuk bisa mewujudkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan baru telah sepatutnya bisa memutuskan pembangunan infrastruktur guna mengerjakan industri kreatif tersebut. Banyak dari pelaku usaha masakan membangun sebuah daerah masakan seperti resto, resto, daerah makan, dan semacamnya yang memadai. Via tersebut lahir dari kreativitas dan inovasinya sehingga telah pasti di ketika sebuah infrastruktur mengalami pembangunan kian lebih baik, karenanya akan ada lapangan pekerjaan baru dan hal tersebut bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangunan tersebut.